Bali 18/1/2025
Indonesia termasuk negara paling banyak poligami,sirri,gaya hidup bebas.
Walaupun niatnya bagus dengan mengizinkan, tapi kalau aturannya masih ribet, seperti harus ada izin istri pertama, harus ada izin atasan atau tak bisa punya anak dari istri pertama, yang akan terjadi adalah masyarakat akan tetap memilih nikah sirri, sebab yg penting sah menurut agama, tidak jadi beban dosa. Itu bagi yang punya iman, yang tak punya, akan bebas memilih zina.
Atau bahasa kerennya Kawin Kontrak,dimana jasa pelayanannya ada .
*Pemerintah itu tak punya kapasitas mengatur cinta dan nafsu syahwat, yang bisa ngaturnya Agama*. Realitas psiko-sosiologisnya begitu.
Nikah lagi itu alasan realistisnya cuma dua (catat, bagi yang butuh dan berani):
Pertama, banyak laki-laki tak cukup hanya satu istri. Dari sononya sudah begitu, sudah banyak riset ilmiah menjelaskan secara biologis laki-laki memang diciptakan Tuhan sbg makhluk poligami. Kedua, menyelamatkan nafsu syahwat dgn mengesahkannya.
"Didalam Perkawinan tidak ada aturan yang bisa jaminan setia.
Benar, cinta dan nafsu memang sulit diatur karena merupakan bagian dari perasaan dan keinginan manusia yang alami. Namun, dalam konteks kebijakan publik dan etika , penting untuk membedakan antara:
Aspek Pribadi dan Profesional
1. Cinta dan nafsu pribadi harus diatur dengan moral dan etika.
2. Profesionalisme dan tanggung jawab harus diprioritaskan.
Kebijakan dan Peraturan
1. Peraturan kepolisian harus jelas dan tegas tentang poligami dan siri.
2. Kebijakan harus mendukung kesetaraan dan keadilan.
Pendidikan dan Kesadaran
1. Edukasi tentang etika, hukum dan kesetaraan gender.
2. Meningkatkan kesadaran akan dampak poligami dan siri.
Solusi
1. Dialog terbuka antara masyarakat.
2. Membuat kebijakan yang mendukung kesetaraan dan keadilan.
3. Meningkatkan pengawasan dan akuntabilitas.
Sumber:
Undang-Undang No. 1/1974 tentang Perkawinan.
Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Sipil dan Politik.
Jangan beralasan macam-macam yang dibuat-buat. Meribetkan dua hukum alam ciptaan Tuhan itu, Poligami akan terus jadi masalah serta Polemik
Comments0